Review Drama Youth of May

Sabtu, September 04, 2021



tayang mulai 3 Mei 2021 dan baru tamat 8 Juni 2021 kemaren. cuma 12 episode, jadi gak lama-lama nunggu ending :D tapi lumayan mager juga mau bikin review :D
ini adalah drama dengan genre romance dan fiksi yang berlatarbelakang sejarah. tepatnya pada peristiwa Gwangju Uprising atau Pergerakan Gwangju yang terjadi di Korea Selatan pada 18 Mei 1980 dan berlangsung selama 10 hari.

seneng nih akhirnya bisa nonton drama dengan latar belakang sejarah lagi, kali ini bukan berlatar masa dinasti joseon. tapi drama ini tergolong adem-ayem deh, mengingat ada beberapa drama yang berlatarbelakang sejarah akhirnya gulung tikar karena dapet komentar negatif dari netizen. apalagi gwangju uprising ini adalah issue yang sangat sensitif di kalangan masyarakat korea selatan. mungkin karena sinopsis atau penggambaran tokohnya yang gak terlalu di-pas-in sama sejarah ya, jadi penonton juga gak terlalu mengomentari bagian 'yang gak sesuai sama sejarah' walopun sebenernya fiksi-dan non fiksi di drama ini kalo dilihat-lihat tu bisa dibilang 'ngeblend'.

adegan pertama di episode perdana udah dibikin heboh sekaligus mikir dengan adanya sosok pria renta yang berada di stasiun kereta. kemudian muncul berita ditemukannya tengkorak yang tidak teridentifikasi yang diduga adalah korban dari pembantaian peristiwa gwangju uprising pada tahun 1980. pria renta yang melihat berita tersebut seperti menunjukkan kesedihan, dan tiba-tiba dia menghilang. mungkinkah dia bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke kereta yang sedang melaju? tapi siapa sosok pria renta tersebut?
semoga bukan salah satu dari pemeran utama drama ini yaaa T_T
tapi banyak teori netizen yang menyebutkan bahwa pria renta itu adalah hwang hee tae (lee do hyun) di masa sekarang dan tengkorak yang ditemukan tersebut adalah kim myung hee (go min si). kalo gitu bakalan sad ending dong kalo ternyata open ending gitu? :(



awal cerita kim myung hee adalah seorang perawat, dan berteman dengan lee soo ryeon yang seorang mahasiswa. lee soo ryeon juga seorang aktivis yang selalu berpartisipasi dalam demonstrasi waktu itu. bahkan dia berani menggunakan kantor ayahnya untuk mencetak selebaran demonstrasi. sedangkan kim myung hee sendiri walaupun sepertinya juga memiliki jiwa demokrasi, tetapi dia tidak segentar lee soo ryeon yang selalu ada di tengah-tengah aksi demo.
suatu hari lee soo ryeon harus memohon kepada ayahnya agar rekan-rekan demonstrasi lee so ryeon dibebaskan dari penjara. ayahnya menyetujui hal tersebut dengan syarat lee soo ryeon bersedia dijodohkan dengan anak salah seorang kenalan ayah lee soo ryeon, yang tak lain orang tersebut adalah hwang hee tae, anak dari hwang ki nam.
lee soo ryeon awalnya menganggap itu hanyalah kencan buta biasa. lalu dia meminta kim myung hee untuk menggantikannya dalam pertemuan kencan buta tersebut. lee soo ryeon berjanji akan membelikan tiket pesawat untuk kim myung hee yang akan bersekolah di jerman. jadi kim myung hee putus sekolah saat sekolah menengah atas, lalu dia mengikuti semacam kejar paket c. kemudian dia bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di gwangju sambil menabung dan belajar untuk bisa mendapatkan beasiswa dan belajar di luar negeri. dan negara yang dituju oleh kim myung hee adalah jerman. karena kim myung hee merasa itupun adalah kesemptan baginya, dia menyanggupi permintaan tolong dari lee soo ryeon.

jika ditarik ke belakang, kenapa kim myung hee bisa putus sekolah? saat di sekolah menengah atas, kim myung hee diajak oleh lee soo ryeon untuk menyebarkan selebaran demonstrasi di sekolahnya. na'asnya justru kim myung hee yang ditangkap dan diinterogasi oleh hwang ki nam, bukan lee soo ryeon. dari interogasi ini kim myung hee dibujuk oleh ayahnya agar mengiyakan atau mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya. pengakuan inilah yang akhirnya memaksa kim myung hee untuk mengundurkan diri dari sekolah. tidak ada lagi masa depan bagi kim myung hee di negaranya, itulah alasan dia berusaha mencari beasiswa ke luar negeri. setelah kejadian tersebut juga hubungan kim myung hee dan ayahnya memburuk karena dia menganggap ayahnya telah menghancurkan hidupnya.
tapi dibalik itu ada hal yang tidak kim myung hee ketahui sebelumnya. ayah kim myung hee pernah juga ditangkap oleh hwang ki nam, disiksa serta dipaksa mengakui bahwa dirinya adalah komunis dan ayahnya (kakek kim myung hee), telah kabur ke korea utara. hwang ki nam juga mengancam jika ayah kim myung hee tidak mau menandatangani pernyataan tersebut, nyawa ibunya (nenek kim myung hee) adalah taruhannya. sekejam itu hwang ki nam, padahal dulunya dia berteman dengan ayah kim myung hee.

akibat dari kebohongan kencan buta tersebut, hwang hee tae dan kim myung hee saling jatuh cinta. awalnya sempat khawatir jika akan ada cinta segitiga antara kim myung hee, hwang hee tae, dan lee soo ryeon, tapi ternyata tidak. karena bahkan sampai pertunangan sesungguhnya antara hwang hee tae dan lee soo ryeon, keduanya sama sekali tidak memiliki perasaan. lee soo ryeon membenci ayah hwang ki nam yang tak lain adalah komandan penyelidikan anti komunis, sedangkan dirinya sendiri adalah aktivis yang sering menyuarakan demokrasi. hubungannya apa? jadi penyidik anti komunis ini yang sering menangkap aktivis-aktivis tersebut. gak sinkron banget lah jadi mertua-menantu. selain itu lee soo ryeon juga merasa bersalah pada kim myung hee. hwang ki nam yang akhirnya mengetahui bahwa perempuan yang sebenarnya dikencani oleh hwang hee tae adalah kim myung hee, melakukan segala macam cara untuk memisahkan mereka berdua agar hwang hee tae nantinya tetap akan menikah dengan lee soo ryeon. hwang ki nam menjodohkan hwang hee tae dengan lee soo ryeon dengan niatan bisa menguasai perusahaan yang didirikan oleh ayah dan kakak lee soo ryeon. sebagai gantinya, hwang hee tae mendapatkan uang untuk memindahkan jung seok chul dari rumah sakit di seoul ke gwangju.

siapa jung seok chul? dikisahkan dia adalah ketua demonstrasi di kalangan buruh, dan dia sempat terluka parah. kim kyung soo, teman hwang hee tae yang membawanya kepada hwang hee tae karena akan berbahaya jika jung seok chul dibawa ke rumah sakit (bisa tertangkap). hwang hee tae yang seorang mahasiswa kedokteran yakin bahwa dirinya bisa menyelamatkan jung seok chul meskipun lukanya sangat parah. tetapi keadaan jung seok chul semakin kritis. kim kyung soo juga tidak kembali setelah diminta hwang hee tae untuk membeli obat-obatan, ternyata kim kyung soo ini dijadiin tentara. jadi kayaknya pendemo yang masih muda yang tertangkap ada yang dimasukkan ke militer. (jadi inget han jae hyun di when my love blooms yang tiba-tiba disuruh ikut wajib militer) jung seok chul yang dalam keadaan koma dan semakin kritis mengigau meminta kepada hwang hee tae untuk membawanya pulang ke gwangju. padahal biayanya tentu tidak murah. hwang hee tae mengupayakan segala cara untuk membawa jung seok chul karena dia merasa bersalah tidak bisa menyembuhkan jung seok chul.


gwangju uprising adalah kejadian nyata yang terjadi di kota gwangju, korea selatan. peristiwa tersebut adalah protes untuk menghentikan tindakan darurat militer yang konon diperintahkan langsung oleh presiden yang menjabat saat itu. protes atau demo yang terjadi di gwangju awalnya tidak diketahui oleh masyarakat di luar gwangju karena pemerintah memblokade perbatasan serta pemberitaan agar tidak ada yang tahu kondisi sebenarnya disana. jadi pemerintah juga sengaja memanipulasi berita dan data. korban luka dan meninggal dimanipulasi sehingga masyarakat di luar gwangju tidak mengetahui seberapa genting keadaan di sana yang sebenarnya. tapi setelah itu justru kejadian inilah yang akhirnya membangkitkan semangat masyarakat di luar kota gwangju. berawal dari seorang reporter luar negeri bernama Jurgen Hinzpeter yang berhasil masuk ke gwangju dan meliputnya, akhirnya dunia luar tahu apa yang sedang menimpa hampir di seluruh wilayah gwangju.
konon, hampir semua kejadian yang ditampilkan oleh drama youth of may adalah sesuatu yang benar-benar terjadi di gwangju pada saat itu, kecuali romance-nya. bisa sambil baca artikel atau berita terkait gwangju uprising, deh. bisa juga tonton review dari youtuber jang han sol di sini.

fiksi dan dan non-fiksi di drama ini bisa dibilang menyatu, dari adegan-adegan yang latar belakangnya adalah demonstrasi, sampai bagaimana para tokoh drama 'terlibat' dalam demonstrasi tersebut.
sebenernya agak berat sih sama endingnya karena tokoh kim myung hee harus mati demi menyelamatkan nyawa adiknya. tapi kalo dia bisa bertahan hidup, empati dari penulis pada para korban gwangju uprising pada saat itu justru hilang. kalo menurutku nasib kim myung hee sebagai gambaran sosok warga gwangju yang bahkan tidak terlibat dalam demonstrasi tetapi menjadi korban kebrutalan tentara yang tidak pandang bulu.
mungkin bagi beberapa orang drama ini sad ending, tapi dari sudut pandang lain drama ini happy ending. walaupun kim myung hee meninggal dunia, hwang hee tae masih setia melajang sampai tua. mayat kim myung hee sendiri ditemukan oleh kim kyung soo karena kim kyung soo adalah tentara yang berada di tempat terbunuhnya kim myung hee.
tapi salah satu bagian menyentuh dari drama ini adalah hubungan kim myung hee dan ayahnya. kita bisa lihat bagaimana kasih sayang ayah kim myung hee pada anak-anaknya, tetapi di satu sisi kita juga bisa memahami kekecewaan kim myung hee pada ayahnya. bisa kita tebak kalo di ending pasti kim myung hee dibuat menyesal atas sikap dinginnya kepada ayahnya :')

jadi, layak ditonton gak?
kalo kamu penggemar drama yang full romance dengan adegan-adegan yang banyak bikin kesemsem sampai ketawa ketiwi sendiri, kayaknya drama ini kurang cocok. tapi bukan berarti drama ini gak bagus lho! kalo kamu suka drama romance yang memperlihatkan pengorbanan pasangan, bisa deh ditonton. karena bisa dibilang hampir semua tokoh di sini berkorban untuk orang yang mereka sayangi. latar belakang sejarah, alur cerita, penokohan dan juga endingnya dikemas dengan baik. buat aku 8/10 :) 2/10 masih tanda tanya dan juga kecewa, hwang ki nam nasibnya gimanaaaa? berharap diceritain juga orang-orang yang menjadi dalang pembantaian masyarakat gwangju juga dihukum seadil-adilnya. tapi mungkin hanya segitu aja yang pengen ditampilkan oleh penulis.
gwangju uprising ini adalah tragedi yang hampir sama dengan kejadian Mei 1998 di indonesia. sama-sama mahasiswa dan rakyat menuntut demokrasi untuk menggulingkan rezim yang otoriter tapi justru diserang oleh pasukan militer pada saat itu, sama-sama data banyaknya korban jiwa dan orang hilang pada saat itu tidak jelas seakan dimanipulasi agar siapapun tidak tahu bahwa jumlah aslinya lebih banyak dari itu, sama-sama meninggalkan trauma bagi orang-orang yang kehilangan anggota keluarganya atas kejadian tersebut. mungkin yang membedakan adalah di indonesia hanya tidak banyak film yang mengambil latar belakang peristiwa tersebut, sedangkan di korea selatan ada banyak film atau drama yang diangkat dari peristiwa gwangju uprising ini. 




buat yang tertarik dengan peristiwa gwangju uprising ini, ada beberapa rekomendasi film yang berlatarbelakang sama.
1. the man standing next

sebenernya setting film ini di akhir tahun 1979, sebelum kejadian gwangju uprising. tapi bisa dibilang film ini menceritakan bagaimana awal mulanya. jadi film ini menceritakan presiden korea selatan yang diktator pada waktu itu, park chung hee, dibunuh oleh kepala badan intelijennya sendiri. bisa tonton video jang han sol tentang film the man standing next dan tonton filmnya di netflix. kepala badan intelijen diperankan oleh lee byung hun, dialognya memang tidak banyak tapi ekspresinya dapet banget. filmnya cukup seru tapi juga emosional. tonton deh!


2. a taxi driver

film ini juga berlatarbelakang gwangju uprising dan memang berdasarkan kisah nyata. menceritakan tentang seorang supir taksi bernama kim man seob dari seoul yang mengantar wartawan luar negeri, yang tak lain adalah jurgen hinzpeter, untuk meliput kondisi di gwangju pada saat itu. selain tokoh supir taksi dan jurgen hinzpeter yang memang memang nyata, ternyata perjuangan para sopir taksi di gwangju pun juga sama. film ini pun juga sangat emosional, dari banyaknya warga yang tidak bersalah tapi dibunuh secara brutal oleh para tentara, perjuangan kim man seob dan jurgen hinzpeter untuk menerobos masuk gwangju juga saat mereka harus kembali ke seoul, dan perjuangan para masyarakat serta mahasiswa disana.



3. 18 may

penggambaran situasi gwangju pada saat itu terasa sangat nyata di film ini. walaupun dibumbui dengan drama romance antara pemeran utama, tapi film ini tetap fokus pada aksi demonstrasi dan perlawanan terhadap para pasukan militer. aksi saling serang antara pasukan militer dan warga sipil disini juga konon bisa dibilang hampir mirip dengan situasi aslinya pada waktu itu.



4. 26 years


lain dari 2 film di atas, film ini lebih menggambarkan luka yang membekas pada keluarga korban peristiwa pergerakan gwangju. film ini menceritakan rencana balas dendam dari anak-anak para korban yang didalangi oleh pensiunan tentara yang terlibat melawan masyarakat gwangju dan kemudian menyesali perbuatannya. pensiunan tentara ini merekrut 3 orang anggota keluarga dari korban pergerakan gwangju untuk membunuh mantan presiden chun doo hwan. menariknya dari film ini, kejadian flashback pada saat pergerakan gwangju digambarkan dengan tragis tapi dalam bentuk kartun, saking tragisnya mungkin ya. agak disayangkan memang misi balas dendam itu tidak berhasil karena tidak ada satupun yang bisa membunuh mantan presiden chun doo hwan. tapi tentu hal itu disesuaikan dengan kejadian aslinya yang mana sang mantan presiden masih bisa menghirup udara bebas di sisa umurnya meskipun sempat dipenjara beberapa tahun. 


seru banget emang kalo udah nonton film atau drama yang berlatarbelakang sejarah kayak gini, dan korea selatan memproduksi banyak banget tayangan film maupun drama seperti ini. walaupun gak semuanya murni menceritakan sejarah itu sendiri, alias hanya diambil setting waktunya aja, tapi apa yang terjadi pada masa itu bisa tergambar seolah memang nyata pernah terjadi.

You Might Also Like

0 comments

Mengenai Saya

Foto saya
aku ingin menjadi aku yang biasanya, biasa-biasa saja

Instagram