aku suka sekali mengintip matamu lalu tersenyum di balik punggungmu, mengatuk-atukkan kepala mengganggu konsentrasimu

apa kabarmu hari ini? dengan siapa kamu pergi?

ratusan hari berganti dan kita masih duduk di tempat yang sama. melempar tatap dan tawa menembus tanya tentang kita adalah siapa

kadang dalam lamunan tiba-tiba aku mencium wangi parfum yang kau pakai, mengingat saat punggung tangan kita bersinggungan dan aku merasakan hangatnya

rindu memang seusil itu, ketika waktu membuat yang ada menjadi tiada

jarak yang akan menjawab apakah hasrat bertemu itu semakin kuat atau melemah

walaupun tidak sesenti pun kamu mengubah arah