kayak malem-malem sebelumnya, waktunya dipake buat merangkai alesan alias nyambung-nyambungin teori hehehe.

baru aja nyepik orang yang long weekend nya dihabiskan dengan mudik ke jogja. ya. seseorang yang harusnya aku sapa lebih awal, harusnya aku ketemu dari awal. pengen sekedar ketemu kalo orangnya mampir ke semarang, basa-basi menanyakan gimana kabarnya hari ini. buat tau seberapa berat hari yang dia lalui habis putus sama pacarnya, walopun aku sendiri gak begitu inget jelas gimana kronologinya. tapi aku tau dia ada di pihak yang paling sakit hati. 

"jika saja", "seandainya", "andai saja", jelas sekali dipake buat mengungkapkan penyesalan. seandainya aku bilang dari awal buat jadi lebih feminin. jika saja aku bisa jadi temen curhatnya juga. tapi kehadiranku sekarang yang tiba-tiba ngajakin ketemu mungkin bikin tergangggu. agak terkesan heroik kalik ya, tapi cuma pengen menyampaikan maaf yang aku gak yakin apakah dia dapet permintaan maaf dari orang yang seharusnya mengatakannya. ya, mungkin bakalan sedikit curcol kalo setelah dia kehilangan, aku juga merasa kehilangan. mendadak nafasku sesak sore itu di ruang tamu, nunggu minuman buatku dihidangkan. aku merasa gak akan ada lagi pengertian sebesar yang dia kasih. itu adalah waktu-waktu paling tenang yang pernah aku rasain. dan aku memiliki seseorang yang sangat menghargai kepercayaannya padaku.

aku juga gak berharap dia akan kepo dan baca postingan ini. tapi aku benar-benar mengharapkan dia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, mendapatkan laki-laki yang tulus dan gak akan lagi ninggalin dia atau bikin dia harus terpaksa pergi..